Retak yang Membuat Terang Keluar

(2 Korintus 4:7)
đź“… 22 Jul 2025
✍️ Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami (2 Korintus 4:7)<br />
<br />
Suatu hari, seorang nenek bercerita tentang guci tua peninggalan ibunya. Guci itu sudah pecah sebagian, bahkan ada retakan di sisi kirinya. Walau demikian, ia tetap menyimpannya di pojok rumah, bukan karena nilainya, tetapi karena kenangannya. Anehnya, setiap pagi saat matahari menyusup dari jendela, cahaya itu justru menembus dari bagian yang retak. Sudut itu menjadi tempat paling hangat di ruang tamunya.<br />
Kita pun sering merasa seperti guci yang retak. Kita Lelah. Dan tidak jarang pula, kita mengalami kegagalan. Pernah patah hati. Tidak semua doa dijawab seperti yang kita harapkan. Tidak semua luka sembuh secepat yang kita doakan. Tapi justru di situlah Paulus berkata: kita menyimpan harta dalam bejana yang rapuh.<br />
Apa hartanya? Itu adalah kasih Allah. Harapan yang tidak padam. Sukacita yang tidak bergantung pada situasi. Dan semua itu tidak berasal dari kekuatan kita, tetapi dari Allah.<br />
Kita ingin hidup sempurna, bersih dari cela. Tetapi Allah memilih cara yang berbeda: Ia memakai hidup kita yang retak, yang terbatas, yang punya kisah luka, untuk menyatakan kasih dan kekuatan-Nya. Allah tidak menunggu kita jadi utuh baru Dia hadir. Justru di tengah celah, Dia tinggal dan bekerja.<br />
Jadi bila hari ini engkau merasa tidak cukup kuat, tidak terlalu hebat, bahkan terlalu lelah untuk berharap—ingatlah: Tuhan tidak pernah menginginkan guci yang mulus. Ia hanya ingin hati yang terbuka.<br />
Terang paling indah justru keluar dari bejana yang retak.
Komentar & Jawaban (maksimal 10 komentar):

Belum ada komentar untuk renungan ini.

Jika anda punya pertanyaan terkait renungan ini, sila ajukan dengan mengisir form di bawah ini. Segera akan kami respons.

Nomor HP tidak ditampilkan ke publik
📤 Bagikan via WhatsApp ⬅ Kembali ke Daftar Renungan