Saat Allah Mengajak Kita Duduk

(1 Raja-Raja 8:56)
📅 26 Aug 2025
✍️ Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
Bayangkan sore yang tenang setelah hujan deras. Tanah yang tadi becek kini menguapkan aroma segar, dan udara yang basah membawa rasa lega. Ada momen perhentian yang datang bukan karena kita berhenti bekerja, melainkan karena alam memberi tanda bahwa badai benar-benar sudah berlalu.

Doa Salomo dalam peresmian Bait Allah adalah seperti napas panjang setelah perjalanan yang melelahkan. Israel telah melewati padang gurun, peperangan, pembuangan sementara, bahkan pergumulan iman yang berat. Namun Salomo berdiri dan mengakui: tidak satu pun janji Allah yang gagal. Perhentian ini bukan sekadar hasil usaha manusia, melainkan anugerah dari Allah yang setia.

Bagaimana kita membaca ayat ini hari ini? Perhentian yang dijanjikan Allah tidak selalu berarti semua masalah kita selesai. Ia lebih mirip sebuah kursi di pinggir jalan panjang kehidupan — tempat kita bisa duduk sejenak, menyadari bahwa kita tidak berjalan sendirian, bahwa Allah setia menemani setiap langkah. Kadang kita hanya ingin tiba di tujuan secepat mungkin, tetapi Allah mengundang kita untuk berhenti sebentar, menarik napas, dan melihat kembali perjalanan yang sudah dilalui.

Apakah janji Allah sudah digenapi dalam hidup kita? Jika kita jujur, banyak kali kita meragukannya, terutama saat doa tak kunjung dijawab atau jalan terasa buntu. Namun teks ini mengingatkan: kesetiaan Allah tidak selalu terbaca dari peristiwa yang instan, tetapi dari rangkaian waktu yang membentuk mosaik kehidupan. Seperti benang tenun yang tampak kusut dari dekat, tetapi jika dilihat dari jauh menjadi gambar yang indah.

Hari ini, mungkin kita perlu berhenti sebentar. Duduk di kursi pinggir jalan itu. Mengingat lagi janji-janji Allah yang pernah kita genggam, bahkan yang sempat kita lupakan. Perhentian yang dijanjikan-Nya bukan sekadar libur dari kesulitan, tetapi rasa damai yang berkata: “Aku tetap di sini. Aku tidak meninggalkanmu.”
Komentar & Jawaban (maksimal 10 komentar):

Belum ada komentar untuk renungan ini.

Jika anda punya pertanyaan terkait renungan ini, sila ajukan dengan mengisir form di bawah ini. Segera akan kami respons.

Nomor HP tidak ditampilkan ke publik
📤 Bagikan via WhatsApp ⬅ Kembali ke Daftar Renungan