Saat Kekuatanmu Habis, Siapa yang Memegangmu?

(Mazmur 63:8)
đź“… 14 Aug 2025
✍️ Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
Ada saat ketika kita merasa seperti berjalan sendirian di padang tandus kehidupan. Doa yang diucapkan terasa kering, hati terasa lemah, dan seolah tidak ada yang menopang. Daud menulis Mazmur ini di padang gurun Yehuda—tempat yang gersang, tanpa sumber air, penuh bahaya. Namun justru di tengah kekeringan itu, ia berseru, “Jiwaku melekat kepada-Mu.” Kata “melekat” di sini menggambarkan sebuah kelekatan yang erat, seperti seseorang yang tidak ingin dilepaskan dari sandaran yang menguatkannya.

Menariknya, saat Daud berkata bahwa jiwanya melekat kepada Tuhan, ia juga menyadari bahwa bukan kekuatan dirinya yang membuatnya bertahan. Ia menambahkan, “tangan kanan-Mu menopang aku.” Dalam bahasa Ibrani, “tangan kanan” melambangkan kuasa dan perlindungan Allah. Dengan kata lain, kita memang dipanggil untuk melekat kepada Tuhan, tetapi justru tangan-Nyalah yang lebih dulu menopang kita.

Dalam hidup sehari-hari, mungkin kita sedang menghadapi pekerjaan yang menekan, hubungan yang retak, kesehatan yang melemah, atau ketidakpastian masa depan. Kita bisa mencoba sekuat tenaga untuk “melekat” pada Tuhan lewat doa dan kesetiaan, tetapi pada akhirnya kita harus mengakui: yang membuat kita tetap berdiri adalah tangan-Nya yang menopang, bukan semata kekuatan kita.

Renungan ini mengingatkan kita bahwa iman bukan sekadar usaha manusia untuk berpegang pada Allah, melainkan kesadaran bahwa Allah lebih dulu berpegang pada kita. Saat kita merasa letih dan hampir terlepas, tangan kanan-Nya tetap kuat memegang dan mengangkat kita.

Hiduplah hari ini dengan hati yang melekat pada-Nya, sambil percaya bahwa kita tidak pernah dibiarkan sendirian. Ada tangan yang menopang, lebih kuat daripada apa pun yang kita hadapi. Hidup yang melekat pada Tuhan bukanlah hidup tanpa beban, tetapi hidup yang ditopang oleh tangan-Nya yang setia.
Komentar & Jawaban (maksimal 10 komentar):

Belum ada komentar untuk renungan ini.

Jika anda punya pertanyaan terkait renungan ini, sila ajukan dengan mengisir form di bawah ini. Segera akan kami respons.

Nomor HP tidak ditampilkan ke publik
📤 Bagikan via WhatsApp ⬅ Kembali ke Daftar Renungan