Hati yang Mengerti
(1 Raja-Raja 3:11-12)
đź“… 16 Jul 2025
✍️ Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
Suatu hari, seorang ibu tua berdiri di pasar dengan membawa seikat sayur kangkung. Ia bukan petani, tapi tetangganya menitipkan hasil panen untuk dijual. Hari itu, ia hanya dapat menjual dua ikat. Sisanya masih banyak. Lalu datang seorang pemuda, menawarkan uang untuk membeli semuanya dengan harga rendah. Ibu itu tidak langsung menjawab. Ia memandang si pemuda sebentar, lalu berkata: &quot;Nak, kamu terlihat lapar. Ambillah satu ikat untuk dimasak di rumah. Sisanya biar saya pikirkan nanti.&quot;<br />
Ia tidak kaya. Tapi ia tahu kapan harus memberi, bukan hanya karena uang. Ia membaca situasi. Ia mendengarkan dengan hatinya.<br />
Itulah kebijaksanaan: bukan soal kepandaian otak, tapi kepekaan hati. Bukan hanya soal tahu banyak hal, tetapi mampu memahami situasi orang lain—dan bertindak dengan kasih.<br />
Salomo, dalam doanya, tidak meminta panjang umur, kekayaan, atau kemenangan atas musuh. Ia hanya minta satu hal: “Hati yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.” Dalam bahasa lain: hati yang bisa mendengar. Dalam bahasa Tuhan: hati yang mengerti.<br />
Tuhan senang dengan permintaan semacam ini. Bagi-Nya, kebijaksanaan lebih berharga daripada segala hal lainnya. Karena orang bijak akan tahu kapan harus diam, kapan harus bicara. Orang bijak tahu kapan harus menolong, kapan harus menunggu. Orang bijak tidak selalu yang paling pintar, tapi yang paling peka.<br />
Mungkin hari ini kita tidak merasa seperti Salomo. Kita tak punya takhta, tak punya kuasa. Tapi kita bisa minta hal yang sama. Bukan agar kita jadi raja, melainkan agar kita bisa menjadi hamba yang setia. Menjadi ayah yang bijak bagi anak-anak. Menjadi ibu yang penuh kasih di tengah kesibukan. Menjadi orang percaya yang tahu bahwa hikmat bukan hanya untuk memimpin, tapi untuk mendengar dan mengasihi lebih dalam.<br />
Kebijaksanaan bukan soal umur, bukan soal ijazah, dan bukan soal posisi. Ia adalah karunia, dan karunia itu diberikan kepada siapa saja yang meminta dengan rendah hati.<br />
<br />
Doa:<br />
Tuhan, berikan kami hati yang mengerti, Hati yang mendengarkan bukan hanya dengan telinga, tapi dengan kasih. Hati yang tidak cepat menilai, tapi mau memahami.<br />
Hati yang tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, Tapi hati yang bisa menjadi jawaban bagi sesama. Amin.
📤 Bagikan via WhatsApp
⬅ Kembali ke Daftar Renungan
Belum ada komentar untuk renungan ini.