Siapa yang Sebenarnya Mengawasi Hidupmu?
(Mazmur 33:18)
đź“… 10 Aug 2025
✍️ Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
Di tengah derasnya arus hidup yang menuntut kita bergerak cepat dan menggapai banyak hal, seringkali mata kita sendiri lelah, jenuh, bahkan bingung. Kita ingin memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana, mengatur hari-hari kita dengan cermat, tapi ada kalanya segala upaya terasa hampa dan penuh kegelisahan.<br />
Mazmur ini mengingatkan kita akan sebuah kenyataan yang sering terlupakan: ada Mata yang tak pernah lelah memandang, sebuah Pandangan yang penuh kasih, tertuju pada kita—orang-orang yang “takut akan Dia,” yang artinya adalah mereka yang hidup dalam kesadaran penuh akan kehadiran Allah, dan yang berharap pada kasih setia-Nya.<br />
Ada keindahan dalam “ketakutan” yang dimaksud di sini bukanlah ketakutan yang membuat kita mundur atau gentar, melainkan sikap hormat dan tunduk yang membuka ruang untuk harapan. Di dalam ruang itu, kita melepaskan kepentingan diri sendiri dan menyerahkan segala kegelisahan kepada Dia yang setia.<br />
Mata Tuhan tidak seperti mata manusia yang kadang hanya melihat hasil, prestasi, atau apa yang tampak di permukaan. Mata Tuhan melihat hati yang rapuh, kerinduan yang tersembunyi, dan harapan yang tersembur di antara luka-luka kehidupan.<br />
Hari ini, biarkan kita berhenti sejenak, membiarkan pandangan Tuhan itu menenangkan jiwa. Karena di saat kita mengangkat kepala dari kerumitan dunia dan menundukkan hati dalam pengharapan pada kasih setia-Nya, kita menemukan kekuatan yang tak tergoyahkan.<br />
Adalah sebuah anugerah terbesar ketika kita menyadari bahwa bukan kita yang terus-menerus harus mengawasi hidup ini, melainkan ada Mata ilahi yang selalu menjaga dan membimbing langkah kita. Di dalam keteguhan pengharapan ini, kita belajar berjalan bukan dengan kecemasan, melainkan dengan damai yang melampaui segala pengertian.
📤 Bagikan via WhatsApp
⬅ Kembali ke Daftar Renungan
Belum ada komentar untuk renungan ini.