Damai yang Membalik Dunia

(Yesaya 11:7-8)
đź“… 09 Aug 2025
✍️ Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
Di tengah gegap gempita dunia yang bergejolak, gambaran dari Yesaya ini hadir sebagai oase damai yang menantang nalar kita. Seekor singa yang memakan jerami, ular yang tidak menyakiti anak-anaknya—simbol-simbol yang melampaui hukum alam, menuntun kita ke suatu pengharapan yang radikal dan transformatif. Damai yang diwartakan bukan sekadar tiadanya peperangan, melainkan rekonsiliasi yang membalik relasi dasar ciptaan itu sendiri.

Karl Barth mengingatkan kita bahwa damai sejati adalah buah keadilan ilahi yang memulihkan relasi yang rusak. Damai itu bukan sebuah ketidakberdayaan, melainkan keberdayaan tertinggi yang mengalahkan kebencian dan kekerasan lewat kasih dan keadilan. Dalam dunia yang sering kali tampak ranap oleh egoisme dan permusuhan, gambaran ini menjadi panggilan untuk percaya akan kuasa Allah yang mampu mengubah hati manusia dan segala sesuatu di sekitarnya.

Damai yang Yesaya sampaikan bukan janji kosong yang menunggu masa depan yang jauh. Ia adalah realitas yang sedang dimulai, yang harus kita tangkap dan perankan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam luka, pengampunan; dalam permusuhan, kerendahan hati; dalam ketidakadilan, keberanian membela yang lemah—itulah tanda-tanda Kerajaan yang sudah hadir.

Kita bukan sekadar menunggu damai datang, melainkan menjadi perwujudan damai itu sendiri. Seperti singa yang memilih jerami, kita dipanggil meninggalkan kekerasan hati dan memilih hidup yang mencerminkan kasih dan keadilan Allah. Damai bukan pilihan pasif, melainkan tindakan yang berani dan penuh harapan.

Damai Allah membebaskan kita dari ketakutan dan kebencian, memulihkan relasi yang retak, dan menguatkan kita untuk hidup sebagai saksi kasih yang mengalahkan dunia. Di sinilah kita menemukan arti sejati dari damai—sebuah damai yang merangkul dan memulihkan, damai yang membalik dunia.
Komentar & Jawaban (maksimal 10 komentar):

Belum ada komentar untuk renungan ini.

Jika anda punya pertanyaan terkait renungan ini, sila ajukan dengan mengisir form di bawah ini. Segera akan kami respons.

Nomor HP tidak ditampilkan ke publik
📤 Bagikan via WhatsApp ⬅ Kembali ke Daftar Renungan