Logo GKPI

Tubuh Kristus Bukan Panggung, Tapi Simfoni Karunia

Nas: Roma 12:4-6 | Ibadah Kategorial
🗓️ Tanggal: 24 Jul 2025
👤 Penulis: Pdt. Dr. Irvan Hutasoit

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat sebuah kain tenun dibentuk dari benang-benang yang berbeda. Benangnya beraneka warna dan ukuran, namun saat ditenun bersama, benang-benang tersebut membentuk sesuatu karya yang kuat dan indah. Gambaran ini serupa dengan yang digunakan Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Ia menulis bahwa seperti tubuh yang memiliki banyak anggota dengan fungsi yang berbeda, demikian juga kita—perempuan-perempuan percaya—dipanggil untuk menjadi bagian dari satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Tiap-tiap kita berbeda, namun dipersatukan oleh kasih karunia Allah untuk satu tujuan: memuliakan-Nya dan membangun sesama. Dalam Roma 12:4–6, kita diingatkan bahwa keberagaman bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan dalam tubuh Kristus. Tidak semua memiliki tugas yang sama. Ada yang diberi karunia mengajar, ada yang melayani, ada yang memberi dengan murah hati, ada pula yang menasihati dengan kelembutan. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semua peran penting dan saling membutuhkan. Seorang ibu rumah tangga yang mendoakan anggota jemaat dengan setia, nilainya sama pentingnya dengan seorang pemimpin yang berdiri di depan umum. Mengapa? Karena keduanya melayani dengan karunia yang Allah percayakan. Pandangan ini selaras dengan ajaran Gregorius dari Nazianzus, seorang Bapa Gereja dari abad ke-4 yang dikenal karena kedalaman pemikirannya tentang Trinitas dan peran Roh Kudus dalam kehidupan umat percaya. Ia pernah menjabat sebagai Uskup Konstantinopel dan dihormati karena khotbah-khotbahnya yang bijaksana dan lembut, hingga dijuluki "The Theologian" oleh tradisi Gereja Timur. Dalam salah satu khotbahnya, Gregorius menekankan, setiap anggota tubuh Kristus harus saling menyesuaikan seperti bagian-bagian musik dalam sebuah simfoni. Lebih lanjut, ia mengatakan, “Tidak seorang pun cukup dalam dirinya sendiri, tetapi semua dibutuhkan agar harmoni kasih karunia dapat terdengar.” Ini adalah undangan yang dalam bagi kita sebagai perempuan untuk tidak hidup terpisah, tetapi melekat erat dalam kerjasama dan saling mendukung, agar harmoni Kristus dapat dirasakan oleh dunia. Renungan ini mengajak kita sebagai perempuan untuk melihat diri kita dengan cara pandang Kristus. Dunia mungkin menilai berdasarkan kemampuan berbicara, penampilan luar, atau kekayaan. Namun Kristus memanggil kita untuk mengenali nilai sejati kita: bahwa kita adalah anggota tubuh-Nya yang kudus. Dalam tubuh, tidak ada bagian yang berdiri sendiri. Mata butuh tangan, tangan butuh kaki, dan semuanya terhubung dengan satu kepala, yaitu Kristus sendiri. Maka, kita pun dipanggil untuk hidup dalam keterikatan yang saling menopang, bukan saling menjatuhkan; saling menghargai, bukan saling membandingkan. Jika selama ini kita merasa bahwa peran kita tidak berarti, atau jika kita pernah merasa kecil hati karena tidak sepandai atau seaktif yang lain, hari ini Firman Tuhan datang sebagai pelipur: Tuhan tidak meminta kita menjadi seperti orang lain. Tuhan hanya meminta kita setia dalam peran yang telah Ia percayakan. Dalam tubuh Kristus, kesetiaan lebih berharga daripada sorotan lampu. Mari kita membangun komunitas perempuan yang saling mendukung dan menguatkan. Jangan biarkan perbedaan menjadi penghalang, melainkan jadikan itu sebagai anugerah yang memperkaya kehidupan bersama. Jika kita semua menjalankan karunia masing-masing dengan sukacita dan ketulusan, maka tubuh Kristus akan bertumbuh sehat dan menjadi kesaksian yang hidup di tengah dunia. Kiranya renungan ini menggerakkan hati kita untuk melihat kembali tempat kita di dalam tubuh Kristus, bukan sebagai penonton, tetapi sebagai anggota yang hidup, yang aktif, dan yang membawa terang kasih Kristus ke mana pun kita diutus. Kita adalah satu tubuh di dalam Kristus—berbeda, namun satu; sederhana, namun berarti; kecil, namun berdampak besar ketika dikuatkan oleh kasih-Nya. (Disampaikan dalam Ibadah Seksi Perempuan)
📤 Bagikan via WhatsApp ← Kembali ke Daftar Khotbah