Melakukan Segala Sesuatu dalam Nama Tuhan Yesus
    Nas: Kolose 3:16β17 | Ibadah Kategorial
    ποΈ Tanggal: 20 Aug 2025
    π€ Penulis: Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
    
    
      Usia lanjut bukanlah masa berhenti berbuah, melainkan masa di mana buah kehidupan menjadi semakin manis karena masak dalam perjalanan panjang bersama Kristus. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Kolose agar firman Kristus diam di antara mereka dengan segala kekayaannya, dan supaya apa pun yang mereka lakukan, baik perkataan maupun perbuatan, dilakukan dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur kepada Allah. Ini bukan sekadar nasihat moral, tetapi undangan untuk hidup dalam kesatuan dengan Kristus di setiap langkah, sekecil apa pun langkah itu.
Ketika muda, banyak hal dilakukan dengan tenaga dan semangat yang meluap. Namun di usia senja, langkah menjadi perlahan, tenaga terbatas, dan ingatan pun tak lagi setajam dulu. Tetapi justru di sinilah indahnya pesan firman ini: Tuhan tidak mengukur hidup dari banyaknya pekerjaan besar yang dilakukan, melainkan dari hati yang mengerjakan setiap hal β bahkan hal yang sederhana β dalam nama-Nya. Duduk menemani cucu, menolong tetangga dengan senyum, atau doa yang terucap pelan di ruang sunyi β semua itu adalah persembahan kudus bila dilakukan dalam nama Yesus.
Firman Kristus yang tinggal dalam hati bagaikan musik yang tidak pernah berhenti, menuntun kita bernyanyi dalam syukur. Bahkan ketika tubuh melemah, hati tetap bisa memuji. Syukur yang menjadi napas hidup akan membuat setiap perkataan dibumbui kasih dan setiap perbuatan menjadi saluran damai. Nama Yesus yang kita bawa bukan sekadar kata di bibir, melainkan tanda bahwa kita berjalan dalam penyertaan-Nya.
Yohanes Krisostomus, Sukup Agung Konstantinopel tahun 398-404M, pernah berkata, βKetika nama Kristus selalu diingat, jiwa menjadi bait-Nya, dan setiap pekerjaan tangan menjadi pelayanan di altar-Nya.β Inilah yang membuat hidup di usia senja tidak pernah kehilangan makna. Setiap detik, setiap gerak, bahkan setiap helaan napas dapat menjadi doa yang berkenan.
Hidup yang dikerjakan dalam nama Yesus adalah hidup yang tidak pernah sia-sia. Semakin berkurang tenaga, semakin terlihat bahwa kasih karunia-Nya yang menopang. Semakin pelan langkah, semakin jelas bahwa damai Kristus yang memimpin. Setiap hari menjadi kesempatan untuk memuji, setiap kata menjadi persembahan, setiap senyum menjadi kesaksian tentang kasih Allah yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Biarlah dari awal hingga senja hidup, segalanya menjadi lagu pujian bagi Kristus β lagu yang tidak berhenti, meski suara melemah; lagu yang tetap indah, karena hati yang bernyanyi dalam nama Tuhan Yesus.
(Disampaikan dalam Ibadah Seksi Lansia GKPI Air Bersih)    
    
  π€ Bagikan via WhatsApp
    β Kembali ke Daftar Khotbah