Menjadi Ciptaan Baru
    Nas: 2 Korintus 5:17 | Ibadah Kategorial
    đď¸ Tanggal: 14 Aug 2025
    đ¤ Penulis: Pdt. Dr. Irvan Hutasoit
    
    
      Di sebuah pusat perbelanjaan, seorang perempuan berdiri di depan etalase pakaian. Ia memandang pantulan dirinya di kaca dan bergumam dalam hati, âAku tidak cukup cantik... tidak cukup muda... tidak cukup berhasil.â Di rumah, mungkin ia mendengar kata-kata lain: âMengapa kamu tidak seperti dia?â Dalam dunia yang penuh tuntutan, label dan penilaian seolah datang dari segala arah. Bahkan tanpa sadar, kita pun sering memberi label pada diri sendiri. Ada luka masa lalu yang belum sembuh, kegagalan yang membekas, atau penyesalan yang tak kunjung hilang.
Di tengah semua itu, firman Tuhan berbicara dengan jelas: âJadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.â Ayat ini bukan sekadar nasihat agar menjadi orang yang lebih baik. Paulus berbicara tentang sesuatu yang lebih dalamâtentang siapa kita di mata Allah.
Dalam bahasa aslinya, âciptaan baruâ disebut kainÄ ktisis. Kata kainÄ berarti âbaru dalam kualitas dan hakikat,â bukan sekadar baru secara waktu. Sedangkan ktisis menunjuk pada karya ciptaan Allah, bukan usaha manusia untuk memperbaiki diri. Jadi, ketika seseorang ada di dalam Kristus, Allah tidak sekadar menambal bagian hidup yang rusak. Ia menciptakan ulang seluruh hidup, memberi nilai dan tujuan baru.
Hidup âdi dalam Kristusâ bukan hanya percaya kepada-Nya dari jauh, tetapi hidup yang melekat erat, seperti ranting pada pokok anggur. Ketika hidup menyatu dengan Kristus, kita tidak lagi berjalan sendirian. Dalam setiap langkahâdi rumah, di tempat kerja, di ladang pelayananâKristus hadir dan membentuk hidup dari dalam.
Itulah sebabnya Paulus berkata, âyang lama sudah berlalu.â Luka, rasa bersalah, dan penilaian orang lain tidak lagi menjadi penentu siapa diri kita. Identitas lama, yang dibentuk oleh kegagalan atau trauma, digantikan oleh identitas baru yang penuh kasih karunia. Dan âyang baru sudah datangââini bukan janji masa depan, tetapi kenyataan yang dimulai sekarang. Allah sudah menciptakan ulang hidup kita dan memberi nilai yang tak bisa dihapus oleh siapa pun.
Maria Magdalena pernah dikenal karena masa lalunya yang gelap. Namun setelah berjumpa dengan Kristus, hidupnya diubahkan total. Ia tidak hanya dipulihkan, tetapi diutus menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus. Begitu pula, ketika Kristus memberi kita identitas baru, kita tidak lagi hidup untuk membuktikan diri di hadapan manusia, tetapi untuk memancarkan kasih yang sudah kita terima. Perubahan ini tidak berhenti pada diri sendiri, tetapi mengalir ke keluarga, ke gereja, bahkan ke masyarakat.
Hidup sebagai ciptaan baru berarti mengisi pikiran dengan kebenaran Firman, bukan dengan label dunia. Hidup sebagai ciptaan baru berarti melepaskan masa lalu kepada Kristus, sebab kasih dan pengampunan-Nya lebih kuat daripada semua luka dan penyesalan. Hidup sebagai ciptaan baru juga berarti menemukan tujuan ilahi dalam setiap peran kitaâsebagai ibu, pekerja, pelayan, atau sahabatâbukan sekadar rutinitas, tetapi ladang untuk memancarkan kasih Kristus.
Menjadi ciptaan baru bukanlah beban, melainkan anugerah. Kristus tidak hanya memperbaiki hidup kita, Ia menciptakannya kembali. Hidup ini tidak lagi ditentukan oleh masa lalu, oleh kegagalan, atau oleh penilaian dunia. Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan hidup baru ini berakar pada kasih karunia, membuat kita berjalan sebagai pribadi yang berharga dan dikasihi Tuhan.
(Disampaikan dalam Ibadah Seksi Perempuan)    
    
  đ¤ Bagikan via WhatsApp
    â Kembali ke Daftar Khotbah